Pembasmi Tikus Terbaik, Terkendali sampai Tuntas

Simak 8 Cara Agar Tikus Tidak Masuk Rumah versi Insekta

Apa yang terbersit dalam pikiran Anda ketika mendengar kata “Tikus” ? Yupbb… So pasti adalah kotor, jijik, perusak, dan pengganggu. Tidak heran jika banyak orang yang merasa risih akan keberadaan hewan pengerat ini. Tikus merupakan salah satu rodent pengganggu, baik di rumah, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan hingga perusahaan. Simak dengan cermat hal-hal berikut ini yang perlu Anda ketahui seputar tikus.

Apa saja yang perlu diketahui tentang tikus ?

Tikus mempunyai indra penglihatan yang kurang baik dan yang pasti tikus buta warna, tetapi indra pendengaran, perasa, dan penciumannya sangat tajam. Untuk berjalan dan berlari tikus menggunakan sistem radar dengan menggunakan kumis dan bulunya. Tikus melakukan aktivitas di malam hari (nocturnal) dan mempunyai sifat “jera umpan”. Tikus juga suka menjilati tubuhnya sendiri untuk membersihkan (grooming).

Tikus merupakan binatang yang sangat cerdik, banyak akal untuk mendapatkan makanannya namun selalu curiga terhadap lingkungan maupun bau manusia.

Mengapa tikus disebut hewan pengerat?

Disebut “Hewan Pengerat” karena tikus memiliki kebiasaan mengerat. Tikus mempunyai 4 gigi taring yang sangat tajam yang bisa tumbuh sampai dengan 15 cm dan bila dibiarkan akan patah dan berakibat kematian secara tidak langsung. Maka secara alami tikus akan selalu mengerat atau mengasah giginya pada setiap barang yang dijumpainya seperti kayu, pipa, plastik, kabel listrik, kabel telpon dan sebagainya.

Mengapa populasi tikus selalu meningkat ?

Tikus adalah jenis hewan yang perkembang-biakannya sangat cepat. Mereka bisa hidup antara 3 – 4 tahun. Pada umumnya 1,5 – 5 bulan tikus siap kawin. Seekor tikus betina bisa beranak antara 6 – 8 ekor dan yang hidup bisa 5 -6 ekor. Masa kehamilan tikus berkisar ± 21 hari dan dalam 1 tahun bisa sampai 4 kali melahirkan. Jika populasi tikus tidak dikendalikan, apa yang terjadi? Saya yakin pasti Anda bisa memprediksi seberapa banyak populasi tikus dalam setahun?

Mengapa disebut hewan merugikan?

Kerugian yang ditimbulkan akibat ulah tikus, dari masalah kesehatan, estetika hingga kerugian material. Bentuk kerugian tersebut diantaranya menyebabkan penyakit tertentu (terutama pes dan leptosirosis), mengubah bau dan rasa barang yang diserang, mengurangi kualitas barang, menyebabkan kontaminasi (urine, kotoran, bulu, dan bangkai), serta merusak wadah, instalasi, properti, dan komponen bangunan.

Bagaimana cara pengendaliannya?

Pengendalian tikus pada dasarnya adalah upaya menekan tingkat populasi tikus pada tingkat serendah mungkin melalui berbagai cara. Secara umum terdapat tiga cara pengendalian yaitu:

Metode Biologi : Pengendalian / pembasmi tikus secara biologi adalah dengan memelihara predator alamiah pemangsa tikus. Predator pemangsa tikus yang paling umum dan lazim adalah kucing.

Metode Mekanik : Metode mekanik merupakan metode penangkapan tikus yang cukup sering dan umum digunakan dalam pengendalian tikus, misalnya dengan trapping, penjepit tikus, dan lain-lain.
Metode Kimia : Metode dengan menggunakan rodentisida (peracunan tikus). Rodentisida adalah rodentisida antikoagulan yang mempunyai sifat :

• Tidak berbau dan tidak berasa.
• Slow acting yaitu membunuh tikus secara perlahan-lahan, tikus baru mati setelah memakan beberapa kali.
• Tidak menyebabkan tikus jera umpan.
• Mematikan tikus dengan merusak mekanisme pembekuan darah
Untuk memastikan tikus mati diperlukan waktu 4 – 7 hari, dengan dosis 0,005 % dan dengan pemasangan umpan yang tidak menimbulkan kecurigaan dan pencemaran lingkungan serta relatif aman terhadap hewan bukan sasaran dan aman bagi manusia.

Terima Kasih

Disusun oleh: Yanik T L (Tim insekta)

Rate this post
Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Replay