Cara Tepat Mengatasi Rayap

mengatasi rayap

Rayap adalah salah satu jenis serangga (insekta) yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi ekosistem alam dan menguntungkan bagi kehidupan manusia, karena kemampuan Rayap sebagai Pengurai (Dekomposer) dari sisa-sisa tanaman/ kayu dan produk turunannya seperti kertas yang mengandung selulosa (yang susah dicerna oleh manusia dan organisme tingkat tinggi lainnya), kemudian diubah menjadi gula alami dan mineral-mineral yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup tanaman, tumbuhan, dan hewan lainnya.

Sebaliknya rayap juga dikenal secara luas sebagai hama perusak yang sangat merugikan secara ekonomi karena kemampuannya yang sangat dahsyat merusak properti atau bangunan beserta isinya, terutama pada bahan-bahan yang berasal dari kayu dan produk turunan kayu yang mengandung selulosa, seperti buku, sepatu, lukisan, dan lain-lain. Mengenai daya rusak rayap, bisa juga dibaca di Bahaya serangan Rayap.

Namun saat ini masih banyak pemilik rumah, gedung atau pengelola properti yang masih bimbang dan bingung tentang teknik atau cara perlakuan seperti apa yang cocok dan tepat untuk mencegah, membasmi, dan mengendalikan rayap di bangunan mereka. Baik bangunan yang sudah diserang rayap, maupun bangunan yang belum (akan) diserang rayap. Baik itu teknik pengendalian untuk bangunan yang sudah berdiri, maupun cara pengendalian untuk bangunan yang belum berdiri (pra konstruksi).

Oleh karena itu, kami mencoba memberikan pedoman umum /ringkas mengenai cara yang tepat untuk mengatasi rayap di rumah, gedung, dan properti lainnya, sesuai dengan situasi-kondisi, permasalahan, jenis rayap dan riwayat di tiap-tiap bangunan, sebagai berikut:

1. Bangunan yang akan didirikan / pra konstruksi

Pada tahap ini pekerjaan bersifat pencegahan. Rekomendasi aplikasi treatment yang tepat adalah dengan teknik penyemprotan / spaying dimulai semenjak penggalian pondasi (tapak) bangunan, dan kayu-kayu direndam atau disemprot dengan termisida (pestisida anti rayap), kemudian proses penyemprotan mengikuti pembangunan konstruksi sampai selesai.

Namun saat ini sudah banyak pelanggan yang memakai metode sistem umpan saat bangunannya sudah mendekati selesai.

2. Bangunan yang sudah berdiri dan atau sudah diserang rayap

Pada kondisi ini pekerjaan bersifat pembasmian rayap yang sudah menyerang. Namun pada kondisi ini biasanya masih banyak perusahaan jasa pest control  atau jasa pembasmi rayap yang menawarkan metode penyemprotan dan injeksi (pengeboran). Padahal metode penyemprotan atau injeksi ini belum tentu cocok dengan situasi dan kondisi penghuni rumah atau bangunan, misalnya antara lain:

– Pemilik rumah / bangunan yang sensitif  atau tidak kuat dengan aroma bahan kimia racun anti rayap (racun bukan obat, kalau obat gunanya untuk menyembuhkan penyakit)

–  Pemilik rumah yang ada bayi atau anak kecil

– Pemilik rumah yang repot untuk mengungsi sementara waktu saat pekerjaan anti rayap berlangsung

– Pemilik rumah yang memelihara hewan kesayangan, seperti kucing, burung, ikan dan lain-lain.

– Pemilik rumah atau bangunan yang tidak mau lantai mereka rusak karena harus dilubangi untuk injeksi bahan kimia termisida atau racun (bukan obat) anti rayap.

– Pemilik / pengelola properti atau pabrik yang di dalamnya ada kegiatan produksi, terutama industri makanan, pasti mereka menghindari risiko kontaminasi produk akibat aplikasi bahan kimia / racun (bukan obat) anti rayap.

– Pemilik bisnis atau pelaku industri yang menerapkan standardisasi yang tidak menganjurkan penggunaan bahan kimia termisida cair di lingkungan kerjanya.

Bagi Anda yang mencemaskan risiko atau memiliki kendala seperti gambaran di atas, maka kami menganjurkan metode sistem umpan yang ramah lingkungan dengan bahan aktif Hesaflumuron. Karena selain aman, tidak berbau, dan tidak mengkontaminasi lingkungan sistem ini terbukti menuntaskan kelompok (koloni) rayap tanah (Coptotermes) sampai ke akar (sarangnya). Sebagai catatan, rayap yang jenis inilah yang ditemukan paling berbahaya dan paling merusak di Indonesia.

Sementara sistem injeksi, penyemprotan atau barrier, hanya bersifat membunuh rayap yang muncul ke permukaan saja, dan hanya menghalangi saja, dan tidak bisa menjamin semua koloni rayap akan mati sampai ke akar (sarangnya).

3. Bangunan yang belum terserang rayap, atau yang sudah di anti rayap

Pada kondisi ini pekerjaan bersifat pengendalian dan pemeliharaan, yaitu ketika ada indikasi serangan rayap baru, maka jasa anti rayap segera mengendalikannya sehingga rayap tidak menyebar ke mana-mana dan tidak menimbulkan kerusakan besar pada bangunan.

Teknik atau metode yang tepat untuk kondisi ini adalah dengan sistem monitoring atau pengecekan rutin di semua lokasi bangunan. Kalau ditemukan rayap aktif jenis maka dilakukan pemasangan umpan. Sistem pengendalian ini sebaiknya juga memasang peralatan termite control unit In Ground yang diharapkan berfungsi sebagai alarm rayap (deteksi rayap) di sekeliling bangunan yang berhubungan dengan tanah.

Dan kalau ada ditemukan serangan rayap jenis lain selain rayap tanah (Coptotermes), yang rayapnya biasanya sering muncul di pepohonan atau di kusen bagian bawah bangunan di daerah-daerah tertentu seperti daerah Serpong, Karawaci Tangerang, dan sebagian kecil daerah lainnya, maka tidak ada salahnya perlakuan treatment juga di kombinasi dengan sistem lain seperti spraying dan injeksi.

 

Rate this post
Facebook
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Replay